Monday, June 29, 2009

Peta Keahlian di Bidang Jembatan

Sesuai dengan UUJK, pekerjaan konstruksi terdiri dari pekerjaan perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan. Pekerjaan perencanaan mencakup pekerjaan perencanaan umum dan perencanaan teknis atau perancangan. Pekerjaan pengawasan secara umum adalah untuk menjamin kesesuaian input dengan output atau outcome; secara khusus untuk mengendalikan proses pelaksanaan sesuai dengan hasil perencanaan. Sedangkan pekerjaan pelaksanaan sangat kompleks, karena selalu terkandung unsur perencanaan pelaksanaan, pengawasan operasional, manajemen dan teknis pelaksanaannya sendiri. Jadi tidak berlebihan jika ada pendapat apabila sebagian besar kualitas produk konstruksi ditentukan oleh tingkat kualitas para pelaksana.

Fisik konstruksi jembatan terdiri dari bangunan pondasi, bangunan bawah, bangunan atas, jalan pendekat, dan bangunan pelengkap. Bangunan fisik jembatan tersebut berada di lingkungan alam yang khas beruapa bentang alam atau buatan yang harus disebranginya, berupa sungai, lembah, selat, bangunan konstruksi lainnya atau wilayah tertentu.

Fungsi jembatan beragam, tidak terbatas hanya untuk mendukung pergerakan lalu lintas manusia dan kendaraan. Jembatan penyebrangan pasokan air dan energi sudah banyak dibangun. Fungsi outcome nya pun beragam mulai dari sekedar mendukung mobilitas manusia, sampai dengan untuk kepentingan bisnis, keamanan dan landmark.

Kombinasi antara fisik konstruksi jembatan, lingkungan keberadaan jembatan, fungsi, dan jenis pekerjaan konstruksi menciptakan berbagai kebutuhan keahlian. Sesuai dengan UUJK, keahlian tersebut tercakup dalam kelompok arsitektur, sipil, mekanikal, elektrikal, tata lingkungan dan manajemen. Selain itu, untuk menghasilkan perencanaan jembatan yang komprehensif, sebagian perencanaan jembatan perlu didukung bidang keahlian lainya seperti planologi, ekonomi, investasi. sosial dan budaya, dan informasi dan komputer

Sesuai dengan sejarah konstruksi, keahlian konstruksi jembatan mulai dikembangkan di bidang teknik sipil. Yang pertama kali berkembang adalah keahlian struktur konstruksi bangunan atas jembatan. Sampai saat ini keahlian struktur jembatan telah berkembang menjadi struktur pelengkung bawah dan atas; struktur rangka kayu dan baja, struktur balok profil baja dan beton; struktur beton manual, komposit dan prategang; box girder; struktur gantung dan cable stayed. Sekarang pengelompokan keahlian struktur bangunan atas jembatan sekurang-kurang menjadi ahli struktur beton dan komposit, ahli struktur baja, ahli struktur gantung, dan ahli struktur cable stayed.

Teknis pondasi telah berkembang sedemikian rupa. Selain pondasi konvensional seperti pondasi dangkal, sumuran dan tiang pancang, karena tuntutan lingkungan dan peningkatan faktor keamanan, sekarang telah banyak digunakan pondasi borepile. Untuk mengaantisipasi prilaku tanah lunak dan perbedaan penurunan karena tingkat ketidakseragaman lapisan tanah, sekarang sudah banyak digunakan pondasi dengan memperhatikan analisi blok massa seperti pondasi sarang laba-laba, dan pondasi yang mengkombinasikan susunan tiang yang diikat diafragma dan diberi lapisan geotextile. Saat ini keahlian di bidang pondasi sekurang-kurang dapat dikelompokkan menjadi ahli pondas dangkal dan tiang pancang dengan lingkungan kerja normal dan ahli pondasi khusus yang dilihat dari kekhusuan teknologinya dan tingkat kesulitan lingkungan kerjanya.

Keahlian lain yang sangat terkait dengan keahlian di bidang pondasi adalah keahlian di bidang geoteknik, yaitu keahlian yang terkait dengan tanah dan bebatuan. Pemetaan karakteristik lingkungan tanah sekitar penempatan pondasi jembatan menjadi tanggung jawab ahli geoteknik. Seorang ahli geoteknik harus menguasai prinsip dasar ilmu geologi. Ahli geoteknik yang merekomendasikan alternatif lokasi pondasi yang terbaik, perlu tidaknya perbaikan tanah dasar, penggunaan jenis pondasi, penerapan teknologi perkuatan tanah dan penerapan bangunan pengaman dari bahaya pergerakan tanah.

Keahlian pada aspek bangunan bawah jembatan baik pada abutmen maupun pilar, dan keahlian terkait dengan struktur bangunan tower pemangku struktur gantung dan cable stayed biasanya sudah dicakup dalam keahlian struktur bangunan atas bersangkutan. Keahlian dalam konstruksi blok anker terkait dengan jembatan gantung merupakan kombinasi keahlian pondasi, geoteknik dan struktur.

Keahlian pada konstruksi jalan pendekat sama dengan keahlian di bidang jalan pada umumnya, yaitu mencakup bidang perencanaan teknik jalan, perkerasan jalan, dan geoteknik. Keahlian geoteknik diperlukan khususnya pada konstruksi jalan pendekat yang memerlukan timbinan tinggi di atas tanah lunak.

Dalam tahap perencanaan umum jembatan dperlukan berbagai keahlian baik tenis maupun nonteknis untuk melakukan studi kelayakan. Jembatan jalan raya adalah bagian yang tidak terpisahkan dengan jaringan jalan. Studi kelayakan jembatan sebaiknya dipimpin oleh seorang ahli jaringan jalan raya senior. Dalam melaksanakan tugasnya ia dibantu oleh Ahli jembatan, ahli jalan,:ahli geodesi, ahli wilayah, ahli geoteknik, ahli transportasi jalan, ahli ekonomi, ahli lingkungan, ahli investasi, dan ahli manajemen proyek konstruksi. Ahli geoteknik, ahli lingkungan dan ahli geodesi membantu ahli jembatan untuk merumuskan alternatif terbaik lokasi jembatan ditinjau dari aspek teknis dan lingkungan dan memperkirakan panjang dan jumlah bentang jembatan; ahli jembatan dibantu oleh ahli quantity surveyor dan ahli manajemen konstruksi memperkirakan kebutuhan total biaya konstruksi dan pengendalian dampak lingkungan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan pengawasan, operasi dan pemeliharaan; ahli jaringan dan ahli jembatan dibantu oleh ahli wilayah, ahli ekonomi, ahli rekayasa sosial dan ahli lingkungan menganalisis dan melakukan kuantifikasi berbagai dampak positif dan negatif dari aspek wilayah, lingkungan, ekonomi, sosial dan keamanan; ahli investasi menganalisis berbagai alternatif sumber pembiayaan dan merumuskan kelengkapan doumen yang diperlukan untuk mendukung proses penawaran proyek kepada investor. Ouput utama pekerjaan perencanaan umum jembatan adalah alternatif alinyemen rute jembatan, tingkat kelayakan jembatan dintinjau dari aspek teknis, ekonomi, lingkungan dan ketersediaan sumber daya; serta dokumen pendukung penawaran investasi.

Studi kelayakan yang lebih detail dilakukan pada alternatif rute yang dipilih. Studi ini dapat dilakukan oleh investor terpilih. Ahli jembatan, ahli geoteknik, ahli geodesi, ahli lingkungan, ahli quantity surveyor dan ahli manajemen proyek konstruksi menetapkan kembali bentuk jembatan misalnya konvensional, pelengkung, gantung cable stayed, atau kombinasi; panjang total, bentang terpanjang, dan jumlah bentang jembatan; mengkuantifikasi volume fisik jembatan, dampak lingkungan pembangunan jembatan, dan kebutuhan biaya operasional dan pemeliharaan jembatan selama umur pelayanannya.

Berdasarkan hasil studi kelayakan dilakukan pekerjaan perencanaan teknis jembatan. Dalam tahap perencanaan teknis dapat dilibatkan arsitek dan ahli landscape untuk menghasilkan rancangan jembatan yang bernilai seni tinggi baik ditinjau dari aspek struktur maupun keharmonisan dengan lingkungan. Ahli geoteknik dan ahli pondasi melakukan survey dan investigasi kondisi tanah, dan menetapkan lokasi pondasi yang terbaik untuk kedudukan abutmen, pilar dan anker jika diperlukan. Ahli hidrologi membantu ahli pondasi dalam penetapan lokasi pilar dan merencanakan bangunan pengaman pondasi dari gerusan aliran air. Ahli gempa memberikan rekomendasi risiko gempa dan membantu ahli pondasi dan ahli struktur dalam analisis. Berdasarkan rekomendasi lokasi pondasi tersebut ahli struktur menghitung bangunan atas dan bangunan bawah jembatan termasuk tower penumpu jembatan gantung atau cable stayed apabila diperlukan. Ahli struktur dibantu oleh ahli pemeliharaan jembatan untuk merancang sistem pemeliharaan jembatan. Ruang-ruang untuk kebutuhan pemeliharaan jembatan dirancang oleh ahli struktur. Ahli pondasi kembali menghitung besaran pondasi berdasarkan beban-beban dari hasil perhitungan struktur. Ahli manajemen konstruksi mulai dilibatkan untuk menganalisis alternatif metode konstruksi dan kebutuhan sumber daya konstruksi khususnya tenaga ahli pelaksana dan pengawas konstruks, serta peralatan konstruksi. Ahli value engineering mulai dilibatkan dalam tahap perencanaan teknis untuk memberikan masukan memilih alternatif paling optimal struktur bangunan atas, bangunan bawah, dan pondasi jembatan serta bangunan jalan pendekat jembatan. Tugas tenaga ahli value engineering adalah mencari alternatif biaya konstruksi terendah dengan fungsi yang paling maksimum, atau dengan kata lain mengoptimalkan antara biaya dengan fungsi jembatan. Ahli quantity surveyor bertugas menhitung seluruh volume pekerjaan baik fisik jembatan maupun besaran metode konstruksi dan kegiatan pengendalian dampak pembangunan.

Ahli mekanikal dan elektrikal dapat dilibatkan dalam proses perancangan untuk jembatan tertentu, misalnya jembatan yang bangunan atasnya dapat dibuka dan ditutup seperti Jembatan Ampera di Palembang, jembatan yang memiliki tower yang dilengkapi dengan lift atau jembatan rangka baja yang dilengkapi dengan tangga berjalan atau lift untuk mencapai puncaknya.

Jembatan bentang panjang riskan terhadap beban dinamis yang disebabkan lalu lintas, gempa dan angin. Sebelum dilaksanakan, hasil perencanaan perlu dimodelkan dan diuji ketahanannya terhadap beban dinamis.

Setelah produk perancangan fisik konstruksi dan unsur pendukungnya selesai disusun, ahli kontrak dibantu oleh ahli quantity surveyor, ahli manajemen konstruksi dan ahli terkait lainnya menyusun dokumen lelang dan kontrak konstruksi

Berdasarkan hasil perencanaan teknis, kemudian dipilih kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas yang paling memenuhi kualifikasi untuk mewujudkan perencanaan tersebut. Penetapan konsultan perencana, kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas tidak menjadi hak sepenuhnya investor. Investor harus dapat membuktikan bahwa para penyedia jasa konstruksi tersebut memenuhi kualifikasi yang telah disepakati bersama antara pemilik pekerjaan dengan investor.

Kontraktor pelaksana jembatan dipimpin oleh seorang ahli manajemen konstruksi jembatan atau general superintendent (GS) yang memiliki pengalaman di bidang perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan jembatan pada proyek jembatan. Pada proyek jembatan bentang panjang yang beskala besar dimungkinkan untuk memiliki lebih dari satu GS. Kebutuhan atas adanya pimpinan GS tergantung pada penjadwalan pekerjaan dan intensitas keterkaitan antar GS. Bila tingkat keterkaitannya rendah, masing-masing GS bisa bertanggung jawab ke Pemimpin Proyek yang mewakili pemilik proyek.

Dalam pelaksanaannya GS dibantu oleh tenaga konstruksi dari berbagai keahlian. Tenaga ahli yang diperlukan dalam pelaksanaan konstruksi jembatan antara lain sebagai berikut:

a. Ahli konstruksi jembatan di bawah GS yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan pelaksanaan fisik konstruksi jembatan.

b. Ahli manajemen konstruksi menyiapkan jadwal pelaksanaan, jadwal pemasokan sumber daya konstruksi seperti peralatan, material dan tenaga konstruksi.

c. Ahli mekanikal dan elektrikal menyiapkan berbagai peralatan yang diperlukan.dan mengendalikan penggunaan peralatan konstruksi.

d. Ahli material bertugas untuk menjamin kualitas material yang digunakan sesuai dengan spesifikasi dan merancang metode produksi kontruksi seperti agregat campuran, beton, aspal dan material komposit dapat menghasilkan produk konstruksi sesuai dengan spesifikasi.

e. Ahli geodesi, bertanggung jawab atas berbagai aktivitas pengukuran, pemetaan, dan pemantauan pergerakan tanah atau konstruksi.

f. Ahli hidrologi dengan spesifikasi sungai atau laut, membantu ahli pondasi memantau perubahan dasar/ tepi sungai atau laut agar tidak membahayakan posisi pondasi; dan bertanggung jawab atas pekerjaan bangunan pengaman terhadap bahaya aliran air

g. Ahli pondasi, bertanggung jawab atas pekerjaan pondasi.

h. Ahli geoteknik, membantu ahli pondasi apabila ada permasalahan dalam pekerjaan pondasi, dan memantau pergerakan tanah akibat pemasangan pondasi, anker, dan timbunaan tanah pada jalan pendekat, bertanggung jawab atas pekerjaan perbaikan tanah dasar, tanah timbunan dan bangunan pengaman tanah timbunan.

i. Ahli beton prategang, bertanggung jawab atas pekerjaan penarikan kabel pratekan.

j. Ahli metode/ perancah konstruksi, bertanggung atas berbagai pekerjaan perancah konstruksi.

k. Ahli struktur jembatan spesifik, misalnya jembatan kantilever dengan bentang panjang, jembatan pelengkung, sumergable bridge, jembatang gantung, jembatan cable stayed, jembatan rangka baja khusus, dll.

l. Ahli pemasangan/ ereksi jembatan, membantu ahli struktur jembatan dalam pemasangan jembatan.

m. Ahli perlindungan material, misalnya tehadap bahaya karat, pelapukan oleh sinar matahari dan air hujan, dll

n. Ahli pemeliharaan jembatan untuk memasang sistem monitoring jembatan.

o. Ahli konstruksi jalan bertanggung jawab terhadap konstruksi jalan pendekat dan lapisan perkerasan di atas jembatan.

p. Ahli quantity surveyor untuk menjamin kuantitas hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi sehingga dapat dibayar.

q. Ahli value engineering untuk menjamin setiap perubahan konstruksi sesuai dengan fungsi proyek dan pengendalian biaya tambahan akibat perubaan konstruksi.

r. Ahli sistem manajemen K3, untuk menjamin persiapan, pelaksanaan dan pascapekerjaan telah memenuhi persyaratan K3.

s. Ahli kontrak, untuk membantu penyelesaian klaim yang disebabkan perbedaan persepsi atas substansi kontrak atau adanya perubahan isi dokumen kontrak.

Pemilik pekejaan dibantu oleh konsultan pengawas untuk mengawasi pekerjaan pelaksanaan yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana,. Kebutuhan teanaga ahli pada konsultan pengawas untuk pekejaan konstruksi jembatan, antara lain sebagai berikut:

a. Team Leader, seorang ahli supervisi jembatan senior

b. Ahli material, bertanggung jawab atas pengawasan kualitas material dan hasil pekerjaan

c. Ahli geoteknik/ ahli pondasi, bertanggung jawab atas pengawasan persiapan, pelaksanaan dan pascakonstruksi pekerjaan pondasi dan geoteknik.

d. Ahli supervisi struktur jembatan, bertanggung jawab atas pengawasan persiapan, pelaksanaan dan pascakonstruksi pekerjaan struktur.

e. Ahli supervisi konstruksi jalan, bertanggung jawab atas pengawasan persiapan, pelaksanaan dan pascakonstruksi pekerjaan jalan.

f. Ahli quantity surveyor, untuk menjamin pembayaran telah sesuai dengan spesifikasi.

g. Ahli quality assurance system, menyiapkan sistem pengawasan dan mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh tenaga ahli dalam melaksanakan QAS

h. Ahli lingkungan

i. Ahli kontrak konstruksi, membantu team leader dalam penyelesaian klaim dan menjamin perubahan substansi kontrak sudah sesuai dengan kebutuhan dan tidak tumpang tindih yang merugikan.

Setelah hasil pekerjaan konstruksi diserahterimakan, maka dimulai masa pascakonstruksi. Kegiatan konstruksi pada masa konstruksi terdiri dari pengendalian operasi, pemeliharaan dan pearawatan konstruksi, rehabilitasi, rekonstruksi dan demolisi. Kita sering diaanggap pandai membangu tetapi tidak mampu untuk memelihara dan merawat produk konstruksi. Oleh karena itu, keahlian dalam pekerjaan pascakonstruksi masih belum berkembang.

Keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan jembatan pascakonstruksi secara umum sama dengan keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan jembatan. Keahlian spesifik pada tahap pascakonstruksi antara lain sebagai berikut:

a. Ahli sistem manajemen pemeliharaan jembatan yang bertugas merencanakan pekerjaan pemeliharaan jembatan dalam kurun waktu yang disepakati dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pascakonstruksi.

b. Ahli perawatan dan pemeliharaan jembatan yang bertugas merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan perawatan dan pemeliharaan jembatan secara rutin dan berkala.

c. Ahli perbaikan dan perkuatan struktur jembatan sesuai dengan jenis jembatannya.

d. Ahli penilai kondisi jembatan (Bridge Inspector Engineer) yang bertugas menilai kondisi kondisi jembatan mencakup penggunaan teknologi dan peralatan pemeriksaan.

e. Ahli forensik konstruksi jembatan yang bertugas memeriksa penyebab terjadi kerusakan jembatan dan menilai nilai sisa umur pelayanan jembatan.

Ahli demolisi konstruksi jembatan yang merencanakan metode dan melaksanakan pembongkaran jembatan

3 comments:

Unknown said...

bagusss sekaliii :D

Murdoc said...

apakah kiranya keahlian bidang jembatan perlu dipisahkan dengan jalan

Murdoc said...
This comment has been removed by the author.